
Bahkan, nantinya diperkirakan muncul gerakan universalisme Islam pada periode selanjutnya. Demikian disampaikan Ketua Umum ICMI Prof DR Jimly Asshiddiqie, di Jakarta, Senin (9/10).
Jimly menyebutkan, gerakan transnasionalime berkembang di Timur Tengah dan Islam hanya dijadikan merek untuk kepentingan politik. Kemunculannya ditandai oleh Ikhwanul Muslimin yang tidak sanggup menghadapi persaingan selama tiga abad.
Konflik seperti Palestina, Suriah, Irak, Iran, menurut Jimly, ikut memicu gerakan transnasionalisme.
“Jadi bukan lagi neonasionalisme tapi universalime. Itu sebenarnya ide tentang agama untuk semua. Rahmat untuk seluruh alam. Islam bukan hanya kepada seluruh umat manusia. Tapi juga menjadi rahmat seluruh alam,” tutur Jimly. (SYH/CR)
KOMENTAR