Pengertian Tangga Nada
Bagi seorang musisi pasti tidak asing lagi dengan namanya tangga nada atau deretan nada. Deretan nada merupakan urutan suara berdasarkan frekuensi dasar mulai dari do, re, mi, fa, so, la, si, do pada notasi musik. Ada pula beberapa orang yang mengatakan bahwa deretan nada dibuat menggunakan rumus interval atau jarak antara satu nada dengan nada lainnya.
Jenis-jenis Tangga Nada
Diluar itu deretan nada sendiri dibagi menjadi 3 jenis, untuk lebih lengkapnya silahkan simak penjelasan berikut ini.
1. Diatonis
Jenis yang pertama adalah Diatonis yang memiliki 7 deretan nada yang berada di dalam satu oktaf. Ketujuh nada tersebut akan memiliki awalan dan akhiran yang sama namun berbeda dalam suara yang dihasilkan. Jenis deretan nada yang satu ini memiliki jarak antara satu nada dan nada lainnya sebesar satu dan setengah oktaf.
Diatonis sendiri merupakan salah satu deretan nada yang paling populer saat ini, awal kepopuleran jenis deretan nada ini dimulai dari beberapa negara barat (Eropa). Deretan nada Diatonis sendiri dibagi menjadi 2 jenis yaitu mayor dan minor.
2. Pentatonis
Pentatonis atau Pentatonic Scale merupan deretan nada yang memiliki 5 nada berbeda di dalam satu oktaf. Bisa dikatakan bahwa jenis deretan nada yang satu ini berkembang bersama musik itu sendiri, hal tersebut dikarenakan Pentatonis dapat ditemukan di dalam musik-musik yang ada di dunia. Bahkan musik tradisional hingga modern tidak luput dari nada Pentatonis. Sama seperti Diatonis, Pentatonis juga memiliki 2 jenis nada yaitu Pelog dan Slendro.
3. Kromatis
Terakhir adalah Kromatis yang memiliki 12 nada pada deretan nada. Pada dasarnya Kromatis merupakan deretan nada yang diturunkan dari Diatonis Mayor, hal tersebut dikarenakan Kromatis memecah setiap nada pada Diatonis Mayor menjadi setengah interval pada setiap notnya. Jenis deretan nada ini sering digunakan pada musik pop, jazz, hingga musik rohani.
Beberapa contoh musik yang menggunakan tangga nada Diatonis adalah Potong Bebek Angsa (NTT), Yamko Rambe Yamko (Papua), dan Ampar-Ampar Pisang (Kalimantan Selatan). Kemudian contoh musik Pentatonis adalah Suwe Ora Jamu (Jawa Tengah dan DI Yogyakarta). Terakhir contoh dari musik Kromatis yaitu Indonesia Pusaka (Ismail Marzuki).
Baca juga: