Pengertian Zat Adiktif
Zat adiktif merupakan bahan aktif atau obat yang dapat menimbulkan ketergantungan ketika terlalu sering dikonsumsi. Seseorang yang sudah lama mengkonsumsi zat ini akan menimbulkan rasa ingin menggunakan secara terus menerus karena efek adiksi. Jika penggunaan tidak dihentikan maka bisa menimbulkan efek buruk bagi tubuh. Jadi semua orang harus mengetahui efek bahaya dari zat ini.
Jenis-Jenis Zat Adiktif
1. Psikotropika
Obat-obatan jenis psikotropika diketahui dapat mempengaruhi mental seseorang yang mengkonsumsi. Zat tersebut sangat berbahaya karena dapat menimbulkan ketergantungan dalam kurun waktu cukup lama. Biasanya jenis obat psikotropika sering ditemui pada obat tidur dan penenang. Efek yang ditimbulkan sangat berbahaya sehingga zat ini tidak boleh disalahgunakan.
Psikotropika diketahui terbagi menjadi 4 golongan dengan efek yang berbeda. Golongan 1 mempunyai tingkat ketergantungan yang sangat tinggi tetapi tidak digunakan sebagai obat. Golongan 2 juga tinggi dan dipakai sebagai obat terbatas. Golongan 3 masih tergolong sedang serta sering ditemukan pada obat tertentu. Sedangkan golongan 4 efek yang rendah dan dipakai sebagai obat.
2. Narkotika
Zat yang termasuk narkotika sering dijumpai pada tanaman berbahaya yang tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan. Narkotika dipakai untuk menghilangkan rasa sakit serta menurunkan kesadaran. Penggunaan zat jenis itu harus dalam pengawasan dokter karena sering dipakai menangani beberapa kasus tertentu. Narkotika juga memiliki 3 golongan dengan efek berbeda.
3. Psikoaktif
Bahan yang dapat mempengaruhi sistem kerja saraf serta menimbulkan ketergantungan termasuk dalam zat psikoaktif. Biasanya jenis ini terdapat pada alkohol, kafein, serta nikotin. Seseorang yang sudah ketergantungan dengan zat tersebut dan jika tidak mengkonsumsi maka bisa menimbulkan efek pusing. Jadi pengaruh zat psikoaktif juga sangat tinggi terhadap sistem tubuh.
Contoh zat adiktif terdapat pada ekstasi, morfin, obat kodein, amfetamin, diazepam, serta pentobarbital. Penggunaan zat tersebut tidak boleh disalahgunakan karena dosis yang ditimbulkan bisa sangat berbahaya. Beberapa obat ini juga harus dalam pengawasan medis untuk mengetahui efek serta takaran dalam mengobati penyakit tertentu.
Baca juga: