close

Apa Yang Dimaksud dengan Zaken Kabinet

Daftar Isi

Pengertian Zaken Kabinet

Zaken kabinet adalah kabinet dengan jajaran menteri oleh orang-orang yang ahli dan tidak ada unsur politik di dalamnya. Fungsi dari adanya jenis kabinet ini adalah supaya tidak ada multifungsi kabinet, memaksimalkan kinerja dari para menteri dan menghindari terjadinya korupsi yang dilakukan para menteri di kabinet.

Jenis-jenis Zaken Kabinet

Indonesia pernah menggunakan jenis zaken kabinet pada proses menjalankan pemerintahannya. Contoh dari model kabinet ini diterapkan pada masa Kabinet Djuanda di tahun 1957-1959, lalu ada Kabinet Natsir pada tahun 1950-1951, selanjutnya Kabinet Wilopo di tahun 1952-1953. Ketiga kabinet ini memiliki cerita menarik dari proses pembentukannya sampai proses pembubarannya.

1. Kabinet Djuanda

Zaken Kabinet pertama di Indonesia. Djuanda Kartawidjaja adalah salah satu administrator  ideal yang pernah dimiliki bangsa. Djuanda tidak ikut ambil bagian dalam suatu partai, beliau juga tidak tunduk dan patuh kepada Sukarno atau kelompok militer, namun tetap menghormati keduanya. Sikap Djuanda yang diplomatis ini membuat Djuanda mampu mendapatkan dukungan dari parlemen dalam menjalankan semua tugas kabinetnya.

Proses perjalanan Djuanda untuk bisa sampai menjadi Perdana Menteri yang membawahi Kabinet Karya pun tidak mudah. Di tahun 1957 terjadi perselisihan antar partai-partai politik yang ada di Indonesia sehingga sangat sulit menentukan keputusan di dalam sidang parlemen.

Partai PNI saat itu mengusulkan kepada Soekarno  presiden untuk membuat Kabinet Presidensial dimana Soekarno yang memegang kuasa atas semuanya. Namun usulan tersebut tidak diterima Soekarno. Sebagai penengah dari masalah tersebut keluarlah perintah untuk membuat Kabinet Karya dengan anggota non partai.

2. Kabinet Natsir

Natsir diberi kepercayaan oleh Presiden Soekarno sebagai perumus kabinet baru. Natsir yang merupakan ketua dari partai Masyumi merasa kebingungan karena kondisi Masyumi dan PNI yang tidak baik. Partai politik penguasa tentunya ingin memiliki porsi dalam kementerian karena di tahun 1950 posisi menteri sudah dianggap mendapat jabatan yang strategis di pemerintahan.

3. Kabinet Wilopo

Pada 1951, Indonesia punya banyak sekali masalah keamanan di dalam negeri. Kegiatan Separatis dan Pemberontakan terjadi di berbagai daerah. Memasuki tahun 1952, Kabinet Sukiman tidak mampu melaksanakan tugasnya sehingga Presiden menunjuk Wilopo dari PNI untuk menyusun kabinet baru yang terdiri dari berbagai keahlian tanpa memandang partai politiknya atau zaken kabinet.

Baca juga:

Tinggalkan komentar