close

Apa Yang Dimaksud dengan Yaumul Mizan

Daftar Isi

Pengertian Yaumul Mizan

Yaumul Mizan merupakan Hari Penimbangan, di mana seluruh insan akan dikumpulkan dalam satu lokasi untuk kemudian menerima timbangan amal semasa hidup di dunia. Hasil akhir dari penimbangan ini hanya dua, antara nikmat atau derita. Mereka yang kebaikannya lebih berat, maka memperoleh kenikmatan. Sementara itu, yang keburukannya lebih berat, diganjar penderitaan.

Fakta Yaumul Mizan

Lebih jauh, inilah perspektif umum tentang Hari Penimbangan:

1. Mizan bentuknya nyata

Mayoritas umat Islam meyakini bahwasanya Mizan atau timbangan yang dipakai untuk menghitung amalan manusia memiliki bentuk nyata. Ini bukanlah kiasan atau bentuk metafora dari istilah keadilan atau yang semisalnya.

Tidak jarang itu digambarkan mempunyai daun timbangan dan lisan, di mana akan mengalami pergerakan seiring dengan jumlah amal manusia, baik maupun buruk.

2. Tujuan Mizan

Mizan, dalam pendapat yang populer, dibuat oleh Allah untuk menampilkan di hadapan manusia atas perhitungan amalan mereka selalu di dunia.

Hal itu dimaksudkan untuk menjadikan manusia saksi atas setiap perbuatan mereka sendiri. Dengan kata lain, di akhirat kelak, kita akan melewati momen penimbangan secara sadar, lalu merefleksi apa-apa yang dilakukan dalam catatan sejarah kehidupan.

Adanya Mizan barangkali juga untuk memberikan hasil timbangan yang tidak dikurangi atau dilebihkan sedikit pun. Atas setiap perbuatan, pasti dimasukkan ke dalam total akumulasi. Pada akhirnya, manusia tidak dapat berkelit untuk menghadapi dosa-dosa mereka.

3. Sifat Mizan

Adalah sebuah timbangan dalam arti yang sebenarnya, sebagaimana kita melihatnya di dunia sekarang ini. Namun, tentu saja, apa yang sebenarnya ada di akhirat tidak pernah terlintas bagaimana bentuk spesifiknya dalam perspektif manusia.

Jadi, meski kebanyakan ulama berpendapat bahwa Misan merupakan timbangan dengan daun telinga dan lisan, itu tidaklah bisa dibayangkan serupa kondisi di bumi hari ini.

Bagaimanapun, akhirat adalah gaib atau tersembunyi, sehingga apa-apa yang ada di sana hanyalah berada dalam pengetahuan Allah. Andai manusia mengetahui, itu semua tidak terlepas dari penafsiran terhadap dalil-dalil yang ada.

Contoh pembahasan Yaumul Mizan bisa ditemukan dalam Al-Qariah, di mana ada ayatnya yang mengatakan bahwa mereka dengan timbangan amal baik lebih berat, maka akan berakhir pada kehidupan yang memuaskan.

Baca juga:

Tinggalkan komentar